Halo semua..
kali ini Cycy akan menshare cerpen karangan Cycy. Berhubung karena disuruh guru bahasa Indonesia. Jadilah cerpen ini. Hope you like
Buat teman - teman Cycy, Cycy pinjam nama ya...
Memiliki
sahabat memang indah. Benar kata orang – orang kalau sahabat memang selalu ada
didekatmu walau bagaimanapun keadaanmu. Begitulah yang kurasakan sekarang ini. Aku
memiliki 4 orang sahabat yaitu Saskia, Merry , Theresia dan Dicky. Mereka selalu
disisiku disaat kapanpun aku. Disaat suka, duka atau bagaimanapun mereka ada
disampingku.
Aku
lupa menceritakan diriku. Namaku Nancy Veronica. Biasanya orang – orang terdekatku
memanggilku Cycy. Aku menyukai pangggilan itu dan aku bahagia. Aku ingin
memberitahu kapan aku mengenal sahabat – sahabatku ini. Aku mengenal mereka
ketika aku kelas 3 SMP. Disaat aku memasuki kelas baru dan banyak teman – teman
baru. Sementara teman – temanku yang sekelas denganku ketika aku kelas 2 SMP
berbeda kelas denganku. Aku harus beradaptasi lagi dengan teman – teman baruku.
Setiap
hari begitu membuat kami bahagia. Tawa suka selalu datang menghampiri kami. Tangis
duka juga sering datang ketika kami remedial ujian. Semua orang di kelas kami pun
mengetahui bagaimana kekompakan kami. Aku benar – benar bahagia dengan semua yang kualami.
Walaupun
aku memiliki sahabat, aku masih belum berani mengakui bahwa aku menyukai
seorang pria di kelas kami. Nama pria itu Tommi. Aku pernah melihat Tommi
ketika kebaktian sekolah yang diadakan di gereja. Waktu itu aku duduk di kelas
2 SMP. Aku duduk bersama teman – temanku
di bangku yang menghadap ke timur sedangkan dia duduk bersama teman – temannya di
bangku yang menghadap ke barat. Posisi kami duduk langsung berhadapan. Tommi
melihatku dan aku juga melihatnya. Entah mungkin karena belum saling mengenal
kami sama – sama tidak peduli dan kembali fokus pada kebaktian kami.
Aku
makin mengenali Tommi karena kami sekelas. Awalnya aku tidak terlalu
menyukainya. Tapi Tommi terus mengerjaiku. Aku kesal karenanya, namun
kekesalanku memberikan rasa suka pada dia. Aku mulai tertarik pada Tommi.
“Kia,
kau lihat kertas ujian matematikaku ga?” tanyaku pada Saskia.
“Ga
Cy. Kertasmu hilang?” tanyanya balik.
“Iya.
Seingatku tadi kubawalah. Kok jadi hilang ya? Bagaimana nih?” tanyaku. Aku hampir
menangis
.
“Udah.
Jangan nangis Cy. Entah kelupaannya kau membawanya.” ucap Saskia.
Tiba
– tiba Tommi datang. Dia membawa sebuah kertas dan memberikannya padaku
.
“Nih,
kertasmu. Aku curi kemarin.” ucap Tommi santai lalu meninggalkan kami.
Aku
bengong. Sesaat kemudian aku marah – marah tidak jelas. Saskia menertawaiku. Aku
menundukkan kepalaku dan menyadari betapa bodohnya aku. Tapi aku bersyukur
kertas ujianku tidak hilang. Syukurlah.
Aku
semakin menyukai Tommi. Dia pintar, tampan. Namun dia suka mempermainkan
wanita. Aku tidak mempermasalahkannya. Namun sekarang dia sebangku dengna
sahabatku Saskia. Aku cemburu melihatnya bersama Saskia. Tommi adalah first
loveku dan aku marah. Aku sempat kesal pada Saskia dan menyebabkan kami
berjauhan.
“Cy,
kamu kenapa dengan kia? Kalian sepertinya bermusuhan. Ada apa?” tanya Theresia.
“Tanya
saja ama dia sendiri.” balasku.
“Baik.
Aku akan menanyakan kepadanya.” balas Theresia.
Esoknya,
There menanyakan hal itu kepada Saskia. Mery dan Dicky juga menanyakannya. Mereka
kesal karena kami bermusuhan. Tiba – tiba Saskia menghampiriku. Aku hanya memandangnya
kesal.
“Cy,
kau suka ama Tommi kan? Jawab saja. Aku hanya ingin mengetahuinya.” tanya Saskia.
“Iya.
Memangnya kenapa?” ucapku ketus.
“Jadi
kau cemburu melihatku berdekatan dengan Tommi.” goda Saskia. Aku tidak bisa
marah padanya kalau dia sudah menggodaku
seperti ini.
“Iya,
Saskiaku. Aku suka sama Tommi dan aku cemburu kau berdekatan dengannya.” balasku.
“Aku
bukan teman makan teman Cy. Aku menyayangimu. Lagipula Tommi kan sebangkuku. Jadi
wajar saja kalau kami dekat. Dia orangnya baik dan humoris makanya aku betah
sebangku dengannya. Seharusnya kau bilang saja kalau kau menyukainya. Walaupun
aku bisa melihat dari tingkah lakumu kau menyukai Tommi.” jawab Saskia panjang.
“Lebih
baik aku tidak mendapatkannya. Karena kalian berharga bagiku. Aku hanya sebatas
suka dengan Tommi. Aku jadi menyadari, kalau karena dia kita jadi bermusuhan
seperti ini. Maafkan aku ya Kia.” ucapku.
“Nah,
gitu dong. Kalau begini sama – sama enak. Kita jadi kembali bersatu.” ucap Merry.
“Kita
teman selamanya. Kita tidak akan pernah bisa terlepas.” Tambah Dicky lagi.
“Benar.
DAN AKU MENYAYANGI KALIAN!” teriakku.
Sahabat
memang indah. Meskipun aku pernah marah dengannya, mereka tidak pernah marah
denganku. Aku menyayangi sahabatku seperti keluargaku. Sahabat memang akan
selalu ada bersama dan selalu disamping kita. Sahabat adalah hal terindah
bagiku.
0 komentar:
Posting Komentar
Udah liat, kan postingan Cycy. Jadi jangan lupa comment ea. Ga minta uang kok. Hanya minta comentnya aja. Ok??
:D